1.105.156 Warga Bogor Hidup Dibawah Garis Kemiskinan
|
|
Sebanyak 24,68 persen atau 267.013 rumah tangga atau lebih kurang 1.105.156 jiwa masyarakat di Kabupaten Bogor hidup di bawah garis kemiskinan, kata Menteri Kebijakan Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Hendra Etri Gunawan.Berdasarkan Pendataan Program Layak Perlindungan Sosial (PPLS) dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor sebanyak 24,68 persen masyarakat Bogor hidup miskin,
Hendra yang juga mahasiswa semester enam Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) itu mengatakan, jumlah tersebut merupakan yang paling besar di antara kabupaten lain di Jawa Barat.
Ia menjelaskan, dari data BPS 2008, kepadatan penduduk Kabupaten Bogor adalah 1.5942 jiwa per kilo meter persegi.
Kepadatan penduduk tersebut, katanya, berdampak dalam penyediaan infrastuktur serta lapangan pekerjaan yang memadai dan menjadi beban dalam proses pembangunan.
'Jika berkualitas rendah akan meningkatkan kemiskinan di Kabupaten Bogor,'
Ia mengatakan, kemiskinan berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan. Rendahnya pendidikan dikarenakan rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM).
Rata-rata partisipasi pendidikan di Bogor adalah 7,2 tahun. Artinya, rata-rata warga Bogor hanya bisa bersekolah sampai kelas dua sekolah menengah pertama (SMP).
Menurut dia, penyebab rendahnya kualitas pendidikan karena keadaan infrastruktur pendidikan Kabupaten Bogor yang belum memadai.
'Kerusakan bangunan sekolah menjadi salah satu indikatornya. Banyak sekolah yang dibangun pada tahun 1970-an (masa Inpres) yang belum direnovasi hingga saat ini. Hal ini tentu saja berpengaruh luas terhadap kualitas sumberdaya manusia di Kabupaten Bogor,
Filed Under: kemiskinan